Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Take Me Out to the Ball Game

Pintu Masuk Stadion Giuseppe Meazza - San Siro, Milan Take me out to the ball game, take me out with the crowd... Suka deh sama lagu anak-anak ini. Walaupun temponya agak lambat sehingga agak kurang cocok dengan jiwa lagunya (menurut saya looh), tapi intinya yang merayakan kegembiraan saat menonton pertandingan olahraga (dalam lagu ini, baseball) memang cocok sekali untuk menggambarkan keadaan saat kita duduk di suatu stadion dan menonton pertandingan olahraga...apapun olahraganya. T he cheering, the thundering sound, the clapping, the mocking, everything...They really pump up your adrenaline and make you not wanna get back . Gegap gempita suara penonton yang mendukung tim kesayangannya merupakan suatu pengalaman rasa yang tak bisa terlupakan dan kadang akan menagih untuk menuai rasa itu lagi. Bermula dari kesenangan saya menonton bola, tentunya bila ada kesempatan ingin rasanya menonton bola di stadion besar. Keluar dari rumah dan menuju ke tempat dan pengalaman baru, itulah

Mama Sejati

Untuk memeriahkan hajatan KEB, sebagai anggota yang masih anak bawang saya ingin mencoba untuk melukiskan cinta tanpa akhir Ibu. Tapi kenapa rasanya agak sulit bagi saya untuk menulis artikel tentang ibu ini ya. Terus terang memang susah bagi saya untuk mengungkapkan inner feeling kepada orang lain.  Untung dalam persyaratan ditulis seperti ini: "Bentuk postingan bebas, misalnya artikel, puisi, gambar, foto, video dll, tapi harus karya sendiri & belum pernah dipublikasikan." Artikel lagi stuck, kemampuan membuat puisi juga sudah pudar, gambar ga bisa buat, foto n video ga tau apa yang bisa dipajang. Mau buat apa loe jadinya?? Ya udah buat DLL aja deh.  Tapi kok nekat membuat fiksi? Padahal kagok banget kalau buat fiksi, suka maksa en bertele-tele gitu. Yah, dunno, tiba-tiba keluar aja ide itu. Moga-moga aja yang baca bisa nangkap esensi cerita yang ingin saya sampaikan tentang seorang "Mami". As for me, I don't wish to be a perfect mom nor a super

Asal Usul Zikir Baqiyatus Sholihat

credit Waktu lagi buka-buka catatan lama, tertera coretan ceker bebekku ini yang rasanya sayang banget kalo ga dishare apalagi kalau sampai hilang. Saya tuliskan disini supaya ga ribet buka-buka buku catatan lagi. Cerita ini merupakan asal-usul zikir Baqiyatus sholihat yang kebetulan sumbernya ga sempet saya catat, mungkin karena lagi agak ngelamun pas ngedengerin ustadzah bertauziyah. But the story was so enchanting, sampai-sampai saya hampir lupa menuliskannya. Jadi, k alau salah datangnya dari yang kurang konsen nyatet n nyimak pelajaran dan ke benaran datangnya dari hanya dari Allah ta'alaa. .  Soal kebaikan zikirnya bukan dibahas di posting ini yaa.. Baqiyatus sholihat sendiri merupakan amal kebaikan yang tiada putusnya. Jadi sungguh indah bila kita bisa membasahi lisan kita dengan zikir yang utama ini. Zikir yang dimaksud apalagi kalau bukan zikir yang biasa kita baca setelah sholat, Subhanallaah, Alhamdulillaah, Laa illa ha illallaah dan Allahu Akbar . Nah ternya

Mixing-up Bahasa with the Kids

credited from here Bukannya sok nasionalis kalau saya bersikeras berbahasa Indonesia pada anak-anak saya. Sejak lahir mereka tinggal di luar Indonesia. Tapi toh kalau berlibur, mudiknya kan ke Indonesia juga. Masak, mereka tidak bisa berkomunikasi dengan baik dengan kerabat-kerabatnya. Jadi, sampai sekarang, saya selalu berbicara bahasa Indonesia pada mereka, walaupun seringkali mereka membalas dalam bahasa Inggris. Dan sebenarnya juga tak jarang saya berbahasa Inggris dengan mereka karena mereka tidak mengerti bahasa Indonesianya ( tutup muka pake kamus ). Mereka belajar berbahasa Inggris tentunya dari sekolah. Selain itu pergaulan mereka dengan anak-anak di sekolah dan tetangga di kompoun sewaktu di Jeddah juga dalam bahasa Inggris karena mereka tidak bisa berbahasa Arab. Tentunya ditambah dengan bantuan channel TV anak-anak yang mereka tonton. Hanya saja karena berbicara dalam dua bahasa inilah, sering terjadi salah paham. Gegar bahasa yang tidak bisa dihindarkan. Jadi disini

Kembali Menjadi Musuh dalam Sekam

The World Cup 2014 in Brazil starts now! Yap, penyelenggaraan eventnya sendiri sih baru akan dimulai Juni 2014, tapi gegap gempitanya sudah dimulai sekarang, tepatnya semalam saat undian Grup diadakan. Grouping WC 2014 (foto cropped from FIFA ) Bisa bernapas sedikit lega saat tahu kalau Jerman tidak akan berhadapan dengan Belanda di babak-babak awal. Ternyata sebagai penggemar bola ada repotnya juga tinggal di negara bola. Kenapa? Karena si bola mania ini tinggal di negara yang salah!!! Saya penggemar bola sejak masih kanak-kanak, gara-gara si Papi (alm) membolehkan si anak TK nonton Piala Dunia 1982 di televisi. Saya yang masih piyik masih belum ngerti sebenarnya permainan apa itu. Tapi seru juga nontonnya terutama nonton featuresnya yang cuma capture goal moments aja. Lagipula dulu kan WC1982 digelar malam hari waktu Indonesia. Jadi kalau siang ya adanya cuma itu. Barulah pada tahun 1986, saya bisa menonton lebih banyak pertandingan selama berhari-hari kompetisi bola terbes

Wisata Cita Rasa Klasik di Kota Solo

  gerbang kraton Solo, kota kelahiran mamiku merupakan kota kecil yang sarat akan budaya Jawa keraton dan terlihat jelas di berbagai sudutnya. Mulai dari gerbang kotanya, keratonnya sampai beberapa bangunan tua dan yang masih dilestarikan sehingga masih terlihat seperti kota tua. Perjalanan biasa dimulai dari Stasiun Balapan atau Bandara Adi Sumarmo menuju ke rumah kediaman Eyang kami di daerah Sangkrah. Di sanalah tempat saya menyimpan banyak kenangan masa kecil. Kini saat eyang putri sudah tiada, saya sering menginap di rumah eyang saya yang lain yang letaknya di dekat alun-alun kidul kraton yang ramai. Di tengah bangunan-bangunan modern yang berdiri kokoh, Keraton Solo yang terletak di tepian alun-alun kota menjadi pusat pusaran waktu yang membawa pelancong di kota Solo menelusuri sejarah masa lalu  Kasunanan Solo. Kita dapat mengunjungi Keraton atau istana "kerajaan" ala Jawa ini melalui pintu gerbang yang berdekatan dengan pintu gerbang menuju Pasar Klewer, pa

Menyusuri Jalan Kenangan di Kota Solo

Gerbang Pasar Klewer "Mampir Solo ga Vic?" Pertanyaan yang hampir selalu berulang saat aku mudik ke Indonesia. Memiliki darah separuh Solo tentunya membuatku juga memiliki banyak saudara dari yang dekat sampai jauh di kota kecil yang kalem ini. Tak terhitung seberapa panjang rentang pita memori yang terekam di kepalaku tentang Solo. Sejak SD, hampir tiap libur panjang kenaikan kelas, aku menginjakkan kaki di Stasiun Kota Balapan yang menjadi gerbang awal petualangan liburanku di rumah eyang putriku yang terletak di daerah Sangkrah dekat pabrik sirop de Hoop. Jalanan panas dan berdebu kulalui di depan stasiun Kota saat pagi-pagi berjalan menuju pasar untuk membeli bubur terik kesukaanku. Wedhus mengembik dan berlarian bebas di depan pasar dan peron stasiun melepaskan aroma khasnya yang prengus. Biar saja, toh nantinya dia akan berakhir di panggangan sate pak Bejo yang terkenal dengan sate buntelnya dan berlokasi juga di daerah Sangkrah itu. Gerbang Kraton Hampi

Penghuni Misterius Rumah Kami

A'udzubillaahhi minnasyaitoon ni rojiiim. Bismillaaahirrahmaanirrohiim. Sebenarnya saya sudah gatal ingin menulis tentang cerita ini sejak minggu lalu yaitu tepat setelah kejadiannya berlangsung. Tetapi, suasana misterius yang masih terasa kental mengurungkan niat saya, walaupun lebih tepat dibilang masih deg-degan was-was kalau mengingatnya. Apalagi biasanya saya mulai memegang si Merah, laptop kesayanganku, saat selesai solat Magrib. Memiliki papi (alm) yang memiliki indera keenam, membuat saya sudah terbiasa mendengar cerita tentang makhluk dari dunia lain. Apalagi sewaktu kuliah, saya pernah membaca buku "Dialog dengan jin  muslim" yang membuat saya tidak bisa tidur sampai bermalam-malam lamanya. Papi memang jarang menceritakan kalau beliau baru melihat sesuatu kalau tidak ditanya. Mungkin benar maksudnya karena beliau tidak mau menakuti anak-anaknya. Saya pun mempercayai keberadaan makhluk dunia lain ini karena jelas tertera dalam Al Quran. Bukan hanya beru

Saat Rutinitas Sekolah Harus Berubah

credit Setelah sekitar 2 minggu anak-anak bersekolah, rasanya ada yang hilang dari keseharianku. Dua hal yang terasa hilangnya adalah memasak lunch buat anak dan mbantuin bikin homework. Sewaktu di Jeddah, rutin si princess pulang dijemput bapaknya. Jadi setelah berbenah rumah, langsung aku masak buat mereka lunch. Sekitar jam 1-1.30 siang, mereka sampai di rumah dan langsung makan. Saat hubby siap balik lagi ke kantor, my little man pun tiba dari sekolah diantar bis sekolah. Tentang bus memang perlu agak diluruskan. Saya orangnya belajar sejak mahasiswa untuk ga prejudice apalagi sama orang ga dikenal, tapi tiba di Arab, semua negativity entah kenapa keluar *tutupmuka*. Tapi ada satu hal yang salah kaprah dari beberapa teman disini. Dipikirnya kalau naik bus sekolah, karena anak kita anak Indonesia bakal dianak tirikan. Enggak kok berdasar pengalaman. Semua anak diturunkan berdasar daerah dan kedekatan dengan sekolah. Kalau yang jauh ya yang apes. Bukan apes karena anak Indo

Bingung Belanja Sepeda di Belanda

Emak n anak asyik boncengan ( credit ) Ga nyangka ya mau beli sepeda tu ribet juga. Sebelum datang ke Belanda, udah mikir ni kayaknya harus beli sepeda duluan daripada beli mobil. Tetapi ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan ya beli sepeda itu. Gue inget waktu dulu beli sepeda lipetnya hubby. Setelah tahu harga pasaran en kira-kira apa yang dipengenin, hubby yang memang anggota Jeddah Gowes Club, akhirnya beli se-li dengan gampangnya. Cuma tinggal cari harga yang sesuai aja. Nah ternyata di Belanda, yah maklum, namanya juga negeri surga para cyclist, maka sepedanya juga terdiri dari berbagai macam model, jenis dan harga. Dan ternyata yang bagus harganya mahal-mahal iih. Pengennya sih cari sepeda bekas aja, tapi kan waktu itu kita belum punya internet seperti di cerita yang ini sehingga ga bisa cari di pasar barang bekas online. Akhirnya secara tak sengaja kami nemuin suatu toko kecil karena nyasar saat nyari mobile phone shop. Sebenarnya banyak sih toko sepeda di

Buanglah Sampah Pada Tempatnya

credit Ternyata makin ribet juga balik ke Belanda, terutama dalam urusan sampah. Dulu kita bisa dengan seenaknya buang sampah sembarangan. Kalau sekarang ga bisa, karena hidup ini penuh pilihan... Lhoo?! Sebelum kami meninggalkan Belanda 7 tahun yang lalu, pembuangan sampah hanya dibagi menjadi 3 macam; restafval (semua macam sampah rumah), kertas dan gelas/beling. Mungkin bisa ditambahkan juga dengan furnitur dan peralatan rumah tangga, tapi kan ga sesering yang 3 disebut duluan. Sekarang? Beeuh... dapur jadi penuh kantong sampah sampai 3-4 macam. Karena sekarang ada tambahan lagi yang harus dipisah, plastik. Yup, sekarang plastik ga boleh lagi dimasukkan ke restafval. Dia telah mengekslusifkan diri dari teman2nya sesama sampah rumahan. Bahkan gementee (kantor walikota) menyediakan plastik khusus untuk sampah plastik ini, gratis. Selain itu, yang berusaha kabur dari grup restafval adalah buah-buahan dan sayur yang merupakan sampah organik. Tetapi sampah organik ini masih boleh

de Travellers: Menapaki Waktu di Bumi Tengah

Alhamdulillaahirobbil 'alamiin. In sya Allaah akan segera terbit buku keduaku with less drama ;). Really enjoy the making of this book. Bukunya sendiri bukan berupa antologi yang merupakan kumpulan cerita beberapa orang, tetapi merupakan cerita yang kami godok bersama sehingga ditetapkan 1 nama yang mewakili penulis sebagai satu kesatuan tim. Tulisan kami menyatu bersama, saling mengisi dalam kelebihan dan kekurangannya. Walaupun mungkin dalam beberapa segmen akan terlihat bahwa yang menulis adalah orang yang berbeda dari gaya penulisan dan pemilihan kata. Buku  Menapaki Waktu di Bumi Tengah ini merupakan jejak langkah kami, de Travellers, di Saudi. Sungguh sayang orang hanya lalu lalang di bumi tengah ini hanya untuk datang ke dua kota yang memang penuh berkah, Mekkah & MAdinah tanpa tahu apa lagi yang bisa dilalui. Kemungkinan orang hanya mau beribadah saja saat datang ke Saudi, unaware, bahwa Allaah juga melukis bumi tua ini dengan warna-warna lain. Sebagian tempat m

Resep Yellow Lentil Soup

Ga kalah rasa sama supnya Meram Rest. yang yummy - resep di bawah Kebanyakan resto halal di Belanda adalah restoran masakan Turki atau Maroko. Kalau resto Indonesia malah mostly ga halal, kalau mau cari yang halal biasanya terkonsentrasi di daerah tertentu. Caranya tau suatu resto menyajikan makanan halal atau beneran halal adalah ngecek di kulkasnya. Kalau dia menjual mi-ras (minuman keras), yah perlu diragukan lambang halal yang dipasang di kaca depan restonya. Dari resto-resto inilah aku mengenal yang namanya Yellow Lentil Soup. Kenapa aku tambahin yellow? Karena lentil, biji-bijian (sereal) kaya protein ini mempunyai berbagai varietas warna, terutama kuning, merah dan hitam. Yang biasa aku temui di resto Turki/Maroko adalah yang warna kuning/orange. Lentil biasanya ditemui di bagian kacang-kacangan di supermarket (grains/cereals). Bentuknya seperti di foto di bawah ini. Jangan lupa klik bagian creditnya untuk membaca mengenai manfaat lentil. credit: 7 health benefits

Mau Sehat, Kuncinya ya Disiplin

Badan sehat siapa pula yang menolak. Apalagi kalau sampingannya adalah langsing singset. Tiap perempuan (plus lelaki) pasti banyak yang kepengen badan langsing. Makanya banyak cara diet dijalankan. Ada yang mengatur pola makan dan yang dimakan dengan berbagai cara, misal food combining, atkin's diet, OCD, low carb dsb. Pokoknya mengubah lifestyle. Juga ada yang memakai herbal dan obat-obatan. credit Kalau ada yang berhasil ada yang enggak, mungkin dari cara aplikasi mereka yang kurang disiplin dan kurang olahraga. Yap, that's my opinion. Mau diet pake cara apapun kalau ga disiplin dan ga pakai olahraga, mah sami mawon. Badan melar mana mungkin turun. Gula darah yang tinggi mana bisa stabil (untuk yang sakit diabetes). Kepikiran untuk nulis ini sebenarnya karena abis ngobrol ama sobatku sejak kecil yang sekarang jadi dokter gizi. Terus terang dia punya masalah dengan berat badan. Lhaaa... dokter gizi kok bermasalah dengan BB toh? Ternyata menurutnya, ia tidak mampu menah

Mejeng lagi di Republika Leisure

Alhamdulillaah, berhasil lagi catatan jalan-jalanku masuk di Republika Leisure. Sebenarnya sih lagi nyoba ke media lain. Tapi karena setelah sebulan ga ada kabar, ya langsung aku tarik aja lagi. Dan mencoba ke Republika. Untungnya setelah 2 minggu, datanglah kabar baik bahwa minggu depannya akan diterbitkan. Lucunya munculnya tepat keesokan harinya setelah kedatanganku di Jakarta. Artikelnya tentang Mada'in Saleh yang reportnya aku pernah muat di posting jalan2 ini. Kalau untuk porsi media, tentunya kalimat diperbaiki dan diperlengkap dong. Judul yang kukirim sebenarnya adalah MENELUSURI SISA KAUM TERAZAB DI MADA’IN SALEH. Tetapi oleh editor diganti menjadi PASIR BERBATU MADA'IN SALEH. Oya, kalau mau melihat artikel aslinya bisa ke Republika E-Paper tanggal 22 Oktober 2013. Yang aku copas di bawah adalah tulisan yang dikirim ke redaksi. Jadi bisa dilihat hasil editannya. Selamat membaca :) ----- MENELUSURI SISA KAUM TERAZAB DI MADA’IN SALEH (PASIR BERBATU MADA'

Hotel Favorit: Menikmati Hotel Mewah Harga Murah

Bensin mahal? Yah emang resiko toh tinggal di Eropa. Masih ingat banget dulu sebelum pindah Saudi isi bensin full tank 80 euro. Saat sampai Jeddah, full tank cuma sekitar 7 euro saja. Beberapa tahun setelah itu, terbiasa dengan "kemurahan" ala Saudi, pola travel kami yang sebelumnya adalah smart budget traveler, menjadi smart budget luxury traveler. Haah, budget luxury??? What an oxymoron ! Tapi ternyata bisa terjadi looh menginap di hotel-hotel mewah dengan harga budget. Terus kenapa aku menyebut smart traveler? Yup, kami bukan model backpacker seperti yang pernah aku tulis di posting tentang Vienna. Bagiku menjadi traveler yang smart bukan cuma berhasil mengatur budget dan menghemat kiri-kanan tapi akhirnya menjadi penting adalah menikmati perjalanan itu sendiri. Jadinya menikmati kemewahan sesekali mah, kudu hukumnya kalau mampu hihihi... *Jangan ditiru* Dengan keberadaan voucherhotel.com yang menawarkan hotel mewah dengan harga terjangkau tentu bermanfaat banget buat t

Beberes Blog

Hampir sebulan ini blog ga disentuh. Hadeeeh, gimana sih madam. Apa mungkin karena tingkat stress berkurang jadi menulis yang menjadi stress therapy juga berkurang. Haish, bilang aja malesss... Semua ide yang ada di kepala menguap semua saat harus berhadapan dengan laptop. Distraction utama adalah maen fesbuk. Iya, bukan cuma liat, baca n nulis status or komen disana, tapi beneran maen gamenya hihihi... Ya sudah, sekarang coba lagi ah nulis walau tanpa tekanan full stress. Biasanya sih kalo tertekan banget malah ga bisa nulis. Memang mungkin masalah utama adalah mood dan cara mengeluarkan ide. Jadi kalau yang mampir keisni punya cara untuk ngeluarin ide, silahkan looh. Jadi sekarang ceritanya pengen ikutan ngontes. Tapi dari minggu lalu saat pertama liat di fesbuk temen, kok belum mulai nulis? Padahal ide langsung bertaburan di dalam kepala saat tau yang dikontesin apa. Tentang hotel. Demen banget kan nginep di hotel hehehe... Tapi ya itu, sudah bermunculan nama-nama dari dalam

Portabello Isi Kentang Puree (Potato-Stuffed Portabello) #30hariberbagiresep

Minggu lalu tergiur melihat seorang teman blogger di FB yang memajang foto makanan. Tampangnya seperti portabello dengan diisi mashed potato. Walaupun belum pernah makan, dan ga tau bentuk aslinya seperti apa, penggemar jamur seperti sayah ini tentunya pengen nyoba dong. Kebetulan minggu lalu ada promo jamur di supermarket. Jadi selain beli jamur biasa pengisi kulkas, dicobalah beli jamur portabello ini. Bentuknya sih mirip jamur kastanye raksasa. Mungkin juga rasanya. Jadi rasanya, bakalan aku buat simple aja, portabello rasa butter. Yah sudah, mari berfantasi ria dengan resep super simple :p Portabello Isi Kentang Puree 2 jamur portabello (karena kemaren 1 pack isi cuma 2 ;)) 2 kentang ukuran medium, kupas dan potong dadu 100-150 ml susu cair 20 gram keju parut garam laut (sea salt), hancurkan lada hitam haluskan, sejumput saja 2 sdt sour cream bila ada 2-3 sm butter unsalted 2 sm olive oil

A Visit to an "Old Friend" called Rotterdam

Kubushuis, Rotterdam Tamu kami minggu ini membawa suvenir untuk si Mas dari tempat yang baru dikunjunginya untuk konferensi Dies Natalis suatu Universitas terkenal di Belanda. Si Mas pun bertanya pada mommynya, apa sih universitas. Out of the blue, tiba-tiba saja pengen jalan-jalan aja ke luar kota. Yah kalau gitu kenapa kita tidak napak tilas saja ke kampus. Yah, namanya juga Belande, antar kota mah cuma sejam. Memang sih, bisa saja kami menunjukkan kampus di Amsterdam. Tapi, yah gimana ya. Ga ada chemistry gitu. Wong bukan kampusnya, jadi kan ga ngerti. Akhirnya, kami pun berangkat tepat sebelum jam 1 siang. Di perjalanan aku pun berusaha menjelaskan sistem pendidikan Belanda dengan singkat ke si Mas dengan bantuan hubby. Maklum aku sendiri juga kurang mengerti toh. Di Belanda, kewajiban bersekolah dimulai dari usia 5 tahun. Umur segini, biasanya mereka masuk ke yang namanya grup 2. Grup 1 biasanya berisikan anak umur 4 tahun. Jadi semacam TK A dan TK B lah Grup 1/2 dan 3. Gr

Lemper Isi Abon atau Ayam Cincang #30hariberbagiresep

Terinspirasi dari lemper di toko Oriental, akhirnya aku buat sendiri lemper buat bekal anak-anak. Habis gampang dan terjamin....hehehe lebay ya terinspirasi, bilang aja ga bisa beli karena ga halal. Lebih aman buatan sendiri. Terus selain isinya 'abon lagi, abon lagi', aku coba pakai ayam bacem yang belum sempet digoreng, eh dibakar. Lumayan toh daripada bikin lagi. Udah deh aku catat aja, kali aja tetangga mau bikin hihihi...(ayo senyum, kalau berasa) Lemper Isi Abon atau Ayam Cincang 2 cup beras ketan, cuci bersih, rendam sekitar 1-2 jam 2 cup santan cair 1 lbr daun jeruk, iris (kalau suka) 2 lbr daun pandan (kalau ada) garam dan gula sesuai selera abon untuk isian ayam opor atau bacem bila ada, cincang halus dengan chopper Cara membuat: 1. Kukus beras yang telah direndam selama kira-kira 45 menit atau sampai beras ketan sudah tidak meletis 2. Sementara kukusan beras hampir siap, didihkan santan bersana daun jeruk dan pandan. Tambahkan gula dan garam sampai guri

Spaghetti Aglio e Olio met Champignon #30hariberbagiresep

Kami membeli ikan yang cukup banyak saat berbelanja untuk tamu kami. Selain untuk dimakan di tempat juga untuk dibawa pulang. Lumayan ga masak lauk 2 hari. Tapi untuk karbonya, males juga makan nasi lagi. Akhirnya aku pun membuat Spaghetti Aglio Olio plus jamur favorit tentunya. hehehe... Terus terang aku ga pernah tau resep aslinya. Cuma ngerasain en nebak aja dari namanya isinya apa. Rasanya juga light dan tanpa krim yang tentunya pas untuk tamu kami yang lactose intolerant. Di Jeddah karena aku suka rasa yang rich, aku masak bawangnya dengan butter, sekarang tentu tidak hehehe... Buka aja resepnya ni. Spaghetti dan teman2 Spaghetti Aglio e Olio met Champignon 5 porsi 300-400 gram spaghetti 5 butir bawang putih, hancurkan 3btr, iris tipis 2 kira2 60-80ml olive oil  7-8 butir jamur kastanye iris tipis 1 st thyme atau peterseli kering atau oregano 1 sm margarine  Cara membuat: 1. Masak spaghetti sampai al dente sesuai petunjuk dari bungkusan. Tiriskan t

Fish Tom Yam #30hariberbagiresep H-17

Salah satu alasan ga bisa tiap hari posting resep adalah ga ada foto eheem. Penting ya? Penting lah. Makanan gitu loh. Jadi untuk yang ini juga foto menyusul yaaaa. Habis saking buru2nya bikin makanan buat anak-anak, bikin sebentar, jadi dalam sekejap, habis pula dalam sekejap. Kurang banyak apa ya bikinnya... Next time deh ah. Kali ini bikin kesukaannya anak-anak, tom yam ga pedes. Nah looh! Biasanya kalau di Resto Asia di Jeddah, kita mesan tom yam udang, terus anak-anak cuma makan supnya sama nasi doang. No more. Tom yumnya yang ga pedes pula...Padahal tom yam adalah salah satu makanan yang harus ada sedikit pedes buat aku yang pedes hater ini. Nah, gara-gara ada yang ga boleh makan udang lagi, terpaksa lah ganti tomyamnya jadi yang fish. Eh, ternyata si Mas mau dong itu fishnya. Jadi ga cuma nasi n sup doang deh. Makanya aku buat deh di rumah. Contek sedikit buku resep thai food sambil nginget2 rasanya. Jadi deh. Kebetulan kemaren abis dari toko oriental yang jual asian spices, d

Appelflap - Apple pie Dutch style #30hariberbagi resep H-14

Namanya weekend ya malas dong masak. Kebetulan malam ini main ke rumah teman. Dia baru aja beli oven baru. Dalam rangka mencoba ovennya, dicobalah membuat suguhan Appelflap, yaitu apel pie snack ala Belanda. Sebenarnya sering juga sih melihat di satu waralaba burger dari AS model apelpie snack ini. Tapi mau tau ah model Belanda. Sebenarnya sih, dia ngajarinnya ga pakai butter. Aku juga barusan googling resep, emang engga ada tuh butter. Selain itu juga bubuk kayu manisnya hanya ditabur sedikit di atas apel. Tapi dasarnya aku suka experiment, dan pengen yang rasanya lebih machtig (padahal ngerasain aslinya aja belum pernah), beberapa potong aku selipin butter hihihi...Kurang tau deh rasanya karena jadinya ternyata gosong, karena yang punya rumah belum ngerti make oven yang baru siangnya dibeli hahaha.. Jadi no foto ya. Next time aku buat sendiri in syaa Allaah pasang foto. Jadi sekarang dapet deh variasi isian baru buat kulit pastry. Oya, jadinya yang di bawah ini resep ala aku

Sop Daging Sayuran #30hariberbagiresep H-13

Bikin sup aah.aa. Apalagi dah mulai dingin nih. Sekaligus agak2 tipu2 sama anak2. Bilangin kalau sup daging yang dimasak adalah bakso. Cuma karena mommy ga punya tepung kanji dan blender rusak, dagingnya ga jadi bulet tapi masih utuh bentuk daging mmmuaahaha... Jangan ditiru yaa. Sop Daging Sayuran 300-500 gram daging potong dadu 1000-1500 air (atau sampai daging empuk)** 300 gram brokoli potong 100 gram kembang kol potong 300 gram wortel potong 1 lebar nori/rumput laut kering, bila suka 4 buah jamur iris 2 potong burger sayuran, potong dadu 1/2 potong bawang bombay merah besar (atau 4 biji bawang merah biasa), cincang 3 butir bw putih, haluskan 2 sdt kaldu sayuran gula garam lada sesuai selera minyak dan mentega untuk menumis Cara 1. Tumis bawang  merah putih dan bumbu. Masak daging sampai setengah empuk, setelah lemak kotor keluar dan diangkat, masukkan tumisan. Aduk rata beserta 1 sdt kaldu sayur bubuk dan bumbu2 dan wortel 2. Setelah tercampur semua bumbu, m

Tomato Mozzarella Bread #30hariberbagiresep H-12

Ternyata, walaupun cuma sekadar sharing resep, berat juga ya tiap hari. Apalagi yang ikutan lomba dengan bertema. Haduh, rasanya belom sanggup deh. Kemarin aja kelewatan padahal udah banyak ide simple menunggu. Sebenernya pengen banget bikin pizza dan cinnamon bun, cuma belum nemu fermipan yang halal. Tadi kayaknya ada tuh, cuma karena daftar E-numberku ketinggalan, terpaksa ditaruh dulu box fermipannya. Sekarang bikin cemilan aja deh. Yang gampang dan memenuhi my new found love on tomato. Sejak beberapa tahun terakhir emang demen banget sama dua macam tomat, cherry dan pomodoro. Nah terobati rasa kangen melihat cherry tomato yang segar-segar dan bersih. Makanya banyak menuku yang kemarin berisikan tomato. Bahkan terkadang cuma aku makan saja langsung layaknya buah. Just keep it simple kok. Kapan sih aku pernah masak susah-susah? Itu mah nunggu emak dateng ajaah :) Cemilan ini sebenernya seperti Cheesy Garlic Bread, cuma, instead of Garlic. aku pakai tomat.  Tomato Mozza

Filet Ikan Tepung #30hariberbagiresep H10

Sebelum hari ke 10 berakhir mari menyetor resep survival. Yup, sampai hari ini, bumbu dapur masih belum lengkap menghiasi lemari pantry yang masih kosong. Begitu pula persediaan daging sudah menipis, malah ayam sudah tidak ada sama sekali. Mari memakan ikan lagiii. Oya, karena aku sudah mengurangi deep fried food, hampir semua gorengan dengan tepung aku masak dengan cara dibakar di oven. Hasilnya tetap crispy dan tentunya dengan sedikit minyak. Filet Ikan Tepung 4 Potong filet ikan daging putih (tilapia atau panga) 30gr tepung terigu 30gr tepung roti 1 st oregano bubuk 1 st bawang putih bubuk 1 st garam 1/2 st lada 1/2 st paprika bubuk/bubuk cabe bila suka 1/2 st kaldu sayuran bubuk bila ada perasan lemon secukupnya 3-4 sm minyak goreng atau 30 gram mentega lelehkan 1 sm mentega

Poach Salmon Tomato #30hariberbagiresep Hari 9

Lagi-lagi salmon. Yah, mau gimana lagi. Gara-gara belum nemu toko daging halal yang dekat  dari rumah, at least di kota tempat tinggalku ini, persediaan daging pun agak disayang-sayang dan emang tinggal dikit sih. So, banyak2 deh menu ikan. Soalnya kalau seafood, penggemar di rumah yang cuma 2 orang, berkurang satu gara-gara dijegal pantangan penyakitnya. Jadi, bye-bye udang, hiks! Nah, untuk kasih nama sebenernya bingung juga. Cara memasaknya kan kayak dipoach ni, dimasaknya direndem dalam saus/kuah. Tapi aku ga tau istilah indonesianya hihihi... Oke, mari diintip survival guidenya eh resepnya. Salmon tomat dengan Nasi Coklat

Vegetarian Burger dan Pasta Carbonara #30hariberbagi resep H8

Walaah, gara-gara kemarin libur weekend, lupa posting hari ke 7 #30hariberbagi resep. Kadang masih suka kagok dengan weekend di hari Sabtu Minggu, karena pas suami pergi jumatan, anak-anak baru abis pulang sekolah. Biasanya kan si mas bisa ikutan. Di hari Jumat, anak-anak kelas bawah pulangnya jam 12.15, jadi harus masak model cepat aja untuk mereka. Kemarin di supermarket ngeliat burger vegetarian (berbasis sayuran dan tahu) lagi ada kortingan. Yah karena ga bisa beli burger dagingnya, coba yang ini aja deh. Bingung, dibuat apa yaaa. Digoreng doang gitu? Ga asyik ah. Jadilah aku dimodif dikit si burger buat karbonya pake pasta carbonara seadanya yang resep lengkapnya bisa diliat di resep Carbonaraku  yang ini. Karena ini buat nemenein si burger, jadi buat asal aja, yang penting pake telor dan krim :p Burger Saus Tomat 4 potong burger vegetarian (kalau punya burger beneran yang dari daging kayaknya lebih enak), potong melintang 2 butir bawang putih, haluskan 2 sm mentega

Khitanan Mijn Kleine Mannetje

credit McKenthus Akhirnya setelah tertunda setahun, jadi juga si Mas disunat. Dan setelah tertunda 3 bulan, jadi juga Mommynya nulis di blognya. Mommy gimana siiih. Itu kan kejadian penting, historical, dan cuma sekali seumur hidup seorang Muslim. Masak tulisannya cuma di draft mulu. Ya iya laaah, masak mau sunat dua kali. Jangan sampe doong. Kedatangan kami ke Jakarta bulan Juni kemarin memang mengemban misi untuk menyunatkan si Little Man  selain mengungsi karena lontang-lantung seperti di cerita ini  sih. Jadi ya saat datang di Jakarta, sudah tersedia berbagai informasi dan perkiraan sunatnya yang disesuaikan dengan kedatangan daddynya. Kemarin itu ada beberapa tempat yang aku dapat info buat sunat yaitu di Rumah Sunat , Sentra Sunat dan RSIA Taman Puring . Di RSIA termasuk paling murah di antara ketiganya dan memakai metode sunat yang bisa dipilih antara sunat tradisional (bedah), sunat laser dan sunat smartclamp. Tetapi pas survey ke tempatnya, aku kok kurang sreg ya. Soa

Es Loli Susu Kedelai #30hariberbagiresep - Day 6

Saat cuaca panas dengan suhu 30der Celsius, enaknya sih minum es. Dan anak-anak demen banget makan es loli bikinan sendiri. Kebetulan ada susu kedelai di kulkas yang sayangnya kurang disukai si lil princess. Makanya diakalin deh. Kubuat aja es loli dengan whip cream biar agak berisi gitu. Simple kan. Yang namanya es, walaupun ga ada rasa manisnya, tetap aja habis tuh susu muahahaha... Es Loli Krim Susu Kedelai  500 ml susu kedelai rasa vanilla 200 ml whipping cream cair 1 sdt coklat bubuk  1sdt air hangat meises secukupnya Caranya  Larutkan coklat dengan air hangat sampai menjadi pasta. Kocok atau whisk whipping cream sampai agak kental, masukkan susu kedelai, teruskan kocok. Campurkan pasta coklat ke dalamnya, aduk rata. Masukkan meises kemudian susu ke dalam cetakan es. Dinginkan sampai keras dan siap dimakan   Btw, cetakan es lolinya bisa dipesan juga looh buat batch September ini. hehehe.. promosi

Nasi Tim Ayam Jamur #30hariberbagiresep - Day 5

Nasi beras coklat ga bisa nempel, jadi buyar deh cetakannya :p Masih pusing memanfaatkan kompor dan juga masih belum banyak bumbu-bumbu segar tersedia. Bahan-bahan mentah pun belum banyak di kulkas. Jadi cari masakan yang gampang-gampang aja. Di freezer masih ada ayam fillet. Bingung mau diapain. Mau dibikin cordon bleu atau chicken katsu, tapi baru juga beberapa hari lalu bikin fish escalope ala rice cooker yang tentunya tidak crispy hihihi... Akhirnya kepikiran bikin Nasi Tim aja deh. Mumpung masih ada jamur dan untuk menyamarkan rasa  dan tampang beras coklat yang saat ini menjadi salah satu sumber karbo utama di rumah selain pasta. Anak-anak memang kurang suka ama beras coklat karena rasanya yang agak getir (getir bukan ya?). Ya beras gabah gitu looh. Makanya harus dikamuflase. Awalnya digabung dengan nasi putih, sekarang dicoba dengan nasi tim, alhamdulillah berhasil. "Para korban" dengan lahap mau memakan nasi coklatnya. Horeee..... Kaldunya kemarin dibuat dari ka

Salmon Pasta dalam Rice Cooker #30hariberbagi resep - Day 4

Yah, seperti yang tadi diceritain dalam cerita tentang absennya kompor dari dapur , akhirnya salah satu cara survive adalah memaksimalkan kerja si rice cooker. Salah satunya memasak pasta dalam rice cooker. Foto ga ada ya, soalnya ini kerjaan pre kompor. Ga kepikiran lah buat moto ;). Jadi kalau mau jalan2, lumayan juga nih buat hemat makan jajan. Salmon Pasta with Mushroom Bahan 200 gram smoked salmon iris, potong kecil-kecil 400 gram pasta ukuran kecil (misal makaroni elbow, pasta shape, fusili, farfalle dkk) 6-8 biji jamur kancing, iris tipis (saya pakai jamur kastanye, lebih padat isinya) 3-5 buah cherry tomat, potong 4 atau 1 buah tomat besar, potong dadu kurleb 3-4 sm saus tomat atau 50 gram pasta tomat 50-75ml creme fraiche (padat) atau krem masak (cair) air kira-kira 750-1.000 ml 1 st bumbu italian mix (thyme, basil, oregano, rosemary dsb) --> kalau tidak ada bisa dihilangkan 2 butir  bawah putih, haluskan 2 sm sunflower oil (atau minyak goreng lain) garam,

Optimalisasi Kompor Baru dengan #30hariberbagiresep

Setelah ikutan Kumpulan Emak Blogger jadi lebih terarah juga blogwalking. Setelah habis internet blackout kemarin, serta merta jadi silau gini mata dan otak, gara-gara di grup ternyata sedang berjalan lomba blog 10 hari Asean. Wuiiih, ngeliat isi2nya keren euuy. Rasanya belum sanggup deh ngikutin. Selain belum konsisten, lagi ada masalah pribadi yang belum keurus. Jadi kok rasanya kepikiran terus. Ihik, jadi ketahuan kan kenapa pengen nulis terus. Ya, gara-gara lagi sutris gitu (sutris kok disalahin?) Nah, kebetulan tempo hari liat di grup ada yang post tentang berbagi resep yang idenya dari blognya mak Nita ini . Ternyata kegiatan nulis ini bukan berupa lomba tapi cuma sekedar iseng-iseng bagi-bagi resep. Bisa apa aja pula. Waaah... kalau kayak gini coba ikutan ah. Coba buat belajar konsisten nulis. Baby steps dulu lah. Untungnya tulisnya tentang resep. Walaupun ga bisa masak, tapi pengen aja iseng2 bagi resep. Inget looh, resep masakan Indonesia di blog ini, kebanyakan dari M