Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2012

Belajar dari Asisten

scottchan/FreeDigitalPhotos.net Resmi sudah tiga minggu tanpa asisten. Biasanya si asisten mingguan yang orang Filipin ini datang tiap hari Sabtu pagi ke rumah. Reasoningku adalah ya karena hari Sabtu pagi, hari pertama after weekend, biasanya banyak kerjaan numpuk, dan kadang timbul deh tuh penyakit I hate Saturday (not Monday ;)). Tiga minggu lalu aku bilang ke dia, kalau aku ga perlu dulu, mungkin sekitar dua minggu lagi  saya panggil lagi. Habis, gara-gara ada mamiku, rumahku tuh kalo pagi jadi super bersih. Biasanya Jumat malam, sudah aku tumpuk cucian panci kalau abis masak. Atau baking pan bekas bikin kue. Paling males emang cuci si panci. Eh, selama ada mami, ga ada tuh cucian panci apalagi piring numpuk di dapur. Ruang tamu pun bersih disapu. Walaaah, pikiran meditku keluar nih. Rugi dah nih, si asisten kan dibayar sekali datang untuk 5 jam. Kemaren-kemaren aja, cuma kerja 4 jam, udah selesai, apalagi sekarang dengan keadaan rumah bersih? Rugi bandaar gara-gara si mami g

Bunda of Arabia: The birth of my first brain child

Cover Depan Alhamdulillaah, insya Allah tgl 25 Maret besok, buku Bunda of Arabia: Bahagia Meski Mungkin Tak Sebebas Merpati akan dilaunch secara online. Dengan penuh perjuangan bersama some of the drama queens of Jeddah, akhirnya bisa juga selesai ini buku sampai ke percetakan. Alhamdulillah, pula bisa mencatatkan diri dalam dua kredit, sebagai co-writer dan cover designer :). Apa sih yang misi kami membuat buku Bunda of Arabia ini? Tidak bisa dipungkiri, kalau orang yang tidak kenal aku pasti menyangka aku ini seorang TKW karena tinggal di Saudi Arabia. Memang benar sih. Aku ini seorang TKW bagi anak dan suami. What job can be more rewarding than that? Nah, kami mencoba memberikan pandangan baru tentang kehidupan di Saudi. Saudara dan teman dekat kami tentu saja tahu apa yang kami alami di Saudi. Tapi ini bukan tulisan satu orang loh. Ini tulisan 8 orang dengan background berbeda, pekerjaan suami yang berbeda (mostly engineers and IT expers, with the exception of mine and an

Tour de Madinah Al Munawarah (2) - Off the Beaten Track

Post kemarin saya cerita tentang main attraction di kota Madinah Al Munawarah . Saatnya sekarang cerita ke beberapa tempat yang pernah saya datangi maupun baru niat didatangin saat ziarah ke Madinah. Bukit Magnet Bukit magnet ini sebenarnya tidak terlalu off beat . Malah konon kabarnya yang menemukan malah rombongan jamaah Indonesia. Disini, saat tidak menginjak gas pun dari batas tertentu, mobil bisa lari sampai 120km/jam. Tapi seperti yang ditulis di Cerita Jeddah yang juga saya refer di posting sebenarnya, kemungkinan besar ini adalah hanya sekedar optical illusion . Mungkin saja. Masak kalau ada magnet sebesar gunung, pemerintah Saudi ga berusaha menyelidiki sih? Hanya saja, tempat ini enak buat foto2 ala padang pasir, tanpa unta tentunya. Dan saat menuju kemari, kita bisa menemukan perkebunan kurma yang sebenarnya,  yaitu yang bukan hanya sekedar taman dengan toko kurma di depannya hehehe... Oya nama bukit magnet bukan nama sebenarnya ya. Itu cuma akal-akalan orang Indon

Tour de Madinah Al Munawarah (1) - Main Attraction

Sudah sering jalan-jalan ke Madinah tapi baru kali ini mau nulis tentang tempat-tempat yang biasa dikitari saat ke Madinah Al Munawarah ini. Yah masih sehubungan dengan datangnya si adik yang ga pernah kesini. Biasanya sih orang yang umroh pasti diajak ke tempat-tempat bersejarah dan turistik seperti yang nanti aku tulisin, selain tentunya Masjid Nabawi. Tapi aku mau tambahkan beberapa tempat yang off beaten track . Masjid Nabawi at Night Tetapi daerah Madinah Al Munawarah (Madinah yang Bersinar) ini hanya diperbolehkan untuk Muslim saja. Jadi setelah checkpoint sebelum memasuki Madinah, ada perempatan besar yang ada lampu merahnya. Dan visitor non-muslim, dipersilahkan belok kiri menuju Yanbu atau ke kanan ke arah Riyadh (arah loh, bukan berarti langsung menemui kedua kota itu. Apalagi Riyadh yang nun jauh disanaaaaa). Lalu, kami terus saja dari perempatan besar itu menuju ke kota Madinah. Sekitar 200 meter kemudian ada penanda kota Haram di bukit batu di kiri kanan jalan ber

Secret, Privacy and Respect - How Hard Can It Be?

Stuart Miles / FreeDigitalPhotos.net Some people just value privacy like me, but others would probably say that we are too snobbish. Excuse me?! Yes, a matter of privacy is quite sensitive for me. Since I was a growing teen, I would be very angry when my parents just try to come into my room without knocking. They were angry because I locked the door almost all the time. Why can I have some privacy, some secrets to keep to myself? But in the past decade where the internet communication world is developing faster, as the social networking tool users such as Friendster and now Facebook,  I felt that privacy is being undervalued. Using the tools, they ask you 'nicely' to share everything with the world. I know it's nice to let people know SOME of my activities but not all of it. It's also nice to know what's up with my friends in other parts of the world. However, everything has its boundaries. I, have my own boundaries. And they are not to be breached. First

Sosis Solo Asli Wong Solo

Siip, karena mami lagi di rumah, mari kita pekerjakan. Huahahaha....anak ga tau malu nih. Minta buatin sosis solo aja buat acara arisan tadi pagi. Namanya doang Sosis. Tapi ga ada bentuk-bentuk sosis sama sekali kecuali panjangnya. Tau kan sosis solo apa? Itu loh makanan snack tradisional khas Solo, kota asalnya mamiku. Seperti risol tapi isinya daging bersantan. Gampang buatnya, aku udah sering buat, tapi kok rasanya ga seenak punya mami yang ini yaaa. Beda tangan, beda rasa...huhuhu...Ternyata ada kesalahan di buatanku dulu. Dulu diajarin cuma pake bawang putih ternyata sekarang pakai bawang merah juga. Rasanya lebih mantep. Coba deh buat. Atau kalau malas bikin, yang tinggalnya di Jakarta tinggal pesan ke Cempaka Katering aja ya ;) Sosis Solo mix sedikit Risol Mayo (gara2 isi sosis abis, tapi kulit masih banyak :p) Sosis Solo (c) Cempaka Katering (+ / - 25bh Mini sosis atau 20bh ukuran normal )  Bahan  Kulit sosis 200 ml air 4 telur besar 200 gr tepung setenga

Bunda of Arabia: Don't Forget to Exhale....

Cover buku Bunda of Arabia Sejak pulang dari Madinah, tidak ada kesempatan banyak untuk membuat posting blog banyak-banyak. Padahal ada tekad untuk bikin s atu hari at least satu tulisan.  Tapi apa daya. Otakku lagi terpakai untuk tiga hal sekaligus, jalan-jalan sama tamu agung, promosi jualan Swatch sama bikin cover buku Bunda of Arabia. Belum lagi tugas harian sebagai emak-emak. Alhamdulillah selesai juga nih covernya buku pertama kami berdelapan. Ceritanya seorang temanku yang hendak hengkang dari Jeddah mau buat kenang-kenangan buat Jeddah yang ternyata dia cintai :p. Terus diajaklah teman-teman sepengajian buat ikutan nulis antologi. Ternyata 7 orang menyambut ajakannya. Jadilah kami menulis bersama-sama tentang kehidupan kami di Jeddah. Nah, ternyata si mama satu ini maunya bukunya sudah selesai sebelum dia pergi. Jadinya dikejar-kejarlah kami. Dan rencana mau sodorin naskah ke publisher besar seperti Grm atau Mzn pun ditinggalkan. Karena biasanya naskah di penerbit b

Belajar Jadi Guide Umroh

Alhamdulillah, akhirnya hari Selasa tanggal 28 Februari kemarin, adikku yang bungsu diberi kesempatan oleh Allah Ta'Alla buat umroh. Mungkin karena si bungsu ini diberi kelebihan olehNya juga ya sampai bisa dadakan kesini. Bayangin aja, cuma dalam waktu less than 2 weeks, semua urusan visa bisa selesai. Sampai-sampai si mami dan si bungsu ini pada tidak sempat bawa macam2 (huhuhu...at least bawa bandeng presto deh) karena visa selesai hari Jumat malam, dan mereka harus berangkat Senin malam. Mendaftar pun hanya dalam waktu 2 minggu saja. Masya Allah. Padahal banyak orang berduit pengen kesini tapi belum ada kesempatannya. Kun Fayakun deh memang. Akhirnya selama seminggu mulailah aku belajar menjadi guide umroh. Mengerjakan umroh/haji itu wajib hanya bagi yang mampu, tetapi saat sudah bersiap mau melaksanakannya belajar manasik menjadi wajib hukumnya. Maka dari itu aku wanti-wanti ke adikku, belajar yang benar caranya. Sampai-sampai aku buatkan catatan kecil ringkasan singkat

Mommy Bukan Muslim Ya??

Demikian anakku kemarin balik mempertanyakan saat aku menyuruhnya ikutan daddynya untuk sholat, sementara aku masih duduk tenang di dalam mobil. "Ayo sholat mas, kamu anak muslim bukan?" "Mommy ga sholat? Mommy bukan muslim ya? Gubrak. Mulai lagi pertanyaan itu lagi. Padahal sudah berbagai macam cerita yang aku berikan padanya. Dan aku memang tidak suka berbohong. Paling aku berusaha membuat bahasa yang lebih mudah untuk diserap anak umur 5-6 tahun ini. Inilah berbagai jawabanku untuk si mas yang suka bertanya tiap bulan, Kenapa mommy ga sholat?

A Weekend Off

Sejak kedatangan tamu agung dari Jakarta, Selasa kemarin, rasanya udah ga sempet lagi nulis blogpost. Padahal di otak banyak banget yg mau ditulis. Kebetulan pas Selasa juga penuh dari pagi. Mulai dari acar meeting Bunda of Arabia, terus siap2 ke Mekkah n akhirnya malamnya nganter mami en adikku umroh. Besoknya setelah pagi siap2in koper dan bekal perjalanan, diikuti dengan quick lunch, berangkatlah kami ke Madinah sampai hari ini biar cocok dengan jadwal weekend hubby. Sayang banget, doi ga dapat cuti karena kolega satu bagiannya sudah cuti duluan hiks. Weekend di Saudi memang jatuhnya pada hari Kamis dan Jumat. Sementara di negara Gulf lain sudah berubah sejak Oktober 2008 dari Kamis Jumat menjadi Jumat Sabtu. Ealaah, baru juga sampai hotel, ketahuan si tamu taunya datang lebih cepaaaat... Aargh... Ga dapat barang satu solat pun di Masjid Nabawi. Alhasil, sekarang jumatan di dalam hotel ajah. Dan mengucapkan assalamu alayka ayyuhan nabiyyu warrahmatullahi wabarakatuh dan allahumm